RenunganKhotbah Kristen Pemakaman Roma 14:8-9. DEAR PELANGI. Blog yang berbagi Spirit, Informasi dan Inspirasi melalui Firman Tuhan dan Suka Duka Kehidupan Seorang pendeta berkunjung ke sebuah biara di Gurun. Saat jam makan siang sang Pendeta bersama anggota biara yang mengantarnya menuju ke ruang makan. Tuhan Yesus telah mati, Dia
Oleh DR. Firanda Andirja, Lc. MA. Khutbah Pertama ุฅูููู ุงููุญูู ูุฏู ูููููููุ ููุญูู ูุฏููู ููููุณูุชูุนูููููู ููููุณูุชูุบูููุฑููู ููููุชููุจู ุฅูููููููุ ููุนูุฐู ุจุงูููู ู ููู ุดูุฑููุฑู ุฃูููููุณูููุงุ ูู ููู ุณููููุฆูุงุชู ุฃูุนูู ูุงููููุงุ ู ููู ููููุฏููู ุงูููู ููููุง ู ูุถูููู ููููุ ููู ููู ููุถููููู ููููุง ููุงุฏููู ููููุ ููุฃูุดูููุฏู ุฃููู ููุง ุฅููููู ุฅููููุง ุงูููู ููุญูุฏููู ููุง ุดูุฑูููู ููููุ ููุฃูุดูููุฏู ุฃูููู ู ูุญูู ููุฏูุง ุนูุจูุฏููู ููุฑูุณููููููุ ููุง ููุจูููู ุจูุนูุฏููู ููุง ุฃููููููุง ุงูููุฐูููู ุขู ููููุง ุงุชูููููุง ุงูููููู ุญูููู ุชูููุงุชููู ููููุง ุชูู ููุชูููู ุฅููููุง ููุฃูููุชูู ู ู ูุณูููู ูููู ููุฅูููู ุฃูุตูุฏููู ุงููุญูุฏูููุซู ููุชูุงุจู ุงููููุ ููุฎูููุฑู ุงููููุฏูู ูุฏู ู ูุญูู ููุฏู ุตููููู ุงููู ุนูููู ููุณูููู ุ ููุดูุฑูู ุงูุฃูู ููุฑู ู ูุญูุฏูุซูุงุชูููุงุ ููููููู ู ูุญูุฏูุซูุฉู ุจูุฏูุนูุฉูุ ููููููู ุจูุฏูุนูุฉู ุถูููุงูุฉูุ ููููููู ุถูููุงููุฉู ููู ุงููููุงุฑู ู ูุนูุงุดูุฑู ุงููู ูุณูููู ููููุ ุฃูููุตูููููู ููููููุณูู ุจูุชูููููู ุงูููุ ููููุฏ ููุงุฒู ุงููู ูุชูููููููู Sesungguhnya di antara kewajiban yang ditekankan oleh Allah ๏ทป dengan penekanan yang tegas adalah berbakti kepada ayah. Sebagian orang hanya fokus untuk berbakti kepada Ibu, tentu ini hal yang sangat baik. Namun, yang jadi permasalahan adalah mereka lalai dan lupa untuk berbakti kepada Ayah. Padahal Nabi Muhammd ๏ทบ telah bersabda, ุฃูููุชู ููู ูุงูููู ููุฃูุจููููู โSesungguhnya engkau dan hartamu adalah milik ayahmu.โ[1] Dalam sebagian riwayatnya -dengan sanad yang lemah- disebutkan, Dari Jabir bin Abdillah ia berkata, ุฌูุงุกู ุฑูุฌููู ุฅูููู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ูุ ููููุงูู ููุง ุฑูุณูููู ุงููููููุ ุฅูููู ุฃูุจูู ุฃูุฎูุฐู ู ูุงูููุ ููููุงูู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ูููุฑููุฌููู ุงุฐูููุจูุ ููุงุฆูุชูููู ุจูุฃูุจููููุ ููููุฒููู ุฌูุจูุฑูููู ุนูููู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ูุ ููููุงูู ุฅูููู ุงูููููู ููููุฑูุฆููู ุงูุณููููุงู ูุ ููููููููู ุฅูุฐูุง ุฌูุงุกููู ุงูุดููููุฎูุ ููุณููููู ุนููู ุดูููุกู ููุงูููู ููู ููููุณููู ู ูุง ุณูู ูุนูุชููู ุฃูุฐูููุงููุ ููููู ููุง ุฌูุงุกู ุงูุดููููุฎู ููุงูู ูููู ุงููููุจูู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ู ูุง ุฒูุงูู ุงุจููููู ููุดูููููู ุฃูููููู ุชูุฃูุฎูุฐู ู ูุงููููุ ููุงูู ุณููููู ููุง ุฑูุณูููู ุงููููููุ ูููู ุฃููููููููู ุฅููููุง ุนูููู ุฅูุญูุฏูู ุนูู ููุงุชููู ุฃููู ุฎูุงููุงุชููู ุฃููู ุนูููู ููููุณููุ ููููุงูู ุงููููุจูู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ุฅููููุ ุฏูุนูููุง ู ููู ููุฐูุงุ ุฃูุฎูุจูุฑูููู ุนููู ุดูููุกู ููููุชููู ููู ููููุณูููุ ู ูุง ุณูู ูุนูุชููู ุฃูุฐูููุงููุ ููุงูู ุงูุดููููุฎู ููุงูููููู ููุง ุฑูุณูููู ุงูููููู ู ูุง ููุฒูุงูู ุงูููููู ููุฒููุฏูููุง ุจููู ูููููููุงุ ููููุชู ููู ููููุณูู ุดูููุฆูุง ู ูุง ุณูู ูุนูุชููู ุฃูุฐูููุงูู ููุงูู ููููุ ููุฃูููุง ุฃูุณูู ูุนู. ููุงูู ููููุชู โDatang seseorang kepada Rasulullah ๏ทบ lalu berkat, Wahai Rasulullah sesungguhnya ayahku telah mengambil hartakuโ. Maka Rasulullah ๏ทบ berkata kepadanya, Pergilah dan bawalah ayahmu kepadakuโ. Maka turunlah Jibril kepada Nabi ๏ทบ lalu berkata Sesungguhnya Allah mengirim salam kepadamu dan berkata Jika ayahnya datang maka tanyakanlah kepadanya tentang sesuatu yang terbesit di hatinya namun belum didengar oleh kedua telinganya karena belum terucapkanโ. Maka tatkala sang ayah -yang sudah tua- datang, maka Nabi ๏ทบ berkata kepadanya, Anakmu terus mengeluhkan dirimu, engkau telah mengambil hartanya?โ Orang tua itu berkata, Tanyakan kepadanya wahai Rasulullah, apakah aku menyalurkan hartanya tersebut untuk salah satu tantenya atau bibinya atau untuk diriku?โ Maka Nabi ๏ทบ berkata, Lupakanlah hal itu, ceritakan kepadaku tentang sesuatu yang kau ucapkan dalam hatimu dan tidak didengar oleh kedua telingamu!โ. Orang tua itu berkata, Demi Allah wahai Rasulullah, Allah senantiasa menambahkan kepada kami keyakinan terhadap dirimu. Aku berkata dalam hatiku sesuatu yang belum didengar oleh kedua telingakuโ. Nabi ๏ทบ berkata, Ucapkanlah, dan aku akan mendengarnya!โ Orang itu berkata, Aku berkata ุบูุฐูููุชููู ู ููููููุฏูุง ููู ูููุชููู ููุงููุนูุง โฆ ุชูุนูููู ุจูู ูุง ุฃูุฌูููู ุนููููููู ููุชููููููู โAku yang mengasuhmu ketika kau lahir, dan aku yang memeliharamu memenuhi kebutuhanmu ketika kau remaja. Semua jerih payahku engkau minum dan kau reguk sepuasmu.โ ุฅูุฐูุง ููููููุฉู ุถูุงููุชููู ุจูุงูุณููููู ู ููู ู ุฃูุจูุชู โฆ ููุณูููู ููู ุฅููููุง ุณูุงููุฑูุง ุฃูุชูู ูููู ููู โBila engkau sakit di malam hari, maka aku tidak bisa tidur lantaran sakit yang kau derita, aku resah dan gelisah tidak bisa tidur karena sedih dan kawatirโฆโ ุชูุฎูุงูู ุงูุฑููุฏูู ููููุณูู ุนููููููู ููุฅููููููุง โฆ ููุชูุนูููู ู ุฃูููู ุงููู ูููุชู ููููุชู ู ูุคูุฌูููู โAku mengkhawatirkan jiwamu disambar maut, padahal aku tahu bahwa kematian itu ada ajalnya.โ ููุฃููููู ุฃูููุง ุงููู ูุทูุฑูููู ุฏูููููู ุจูุงูููุฐูู โฆ ุทูุฑูููุชู ุจููู ุฏููููู ููุนูููููุงูู ุชูููู ููู โโฆseakan-akan akulah yang sedang sakit, bukan engkau yang sakit, maka kedua mataku tak kuasa mengalirkan air mata.โ ููููู ููุง ุจูููุบูุชู ุงูุณููููู ููุงููุบูุงููุฉู ุงูููุชูู โฆ ุฅูููููููุง ู ูุฏูู ู ูุง ููููู ููููุชู ุฃูุคูู ูููู โTatkala engkau telah mencapai dewasa dan menggapai apa yang kau cita-citakan, yang dahulu itulah yang kuharapkan darimuโฆโ ุฌูุนูููุชู ุฌูุฒูุงุฆูู ุบูููุธูุฉู ููููุธูุงุธูุฉู โฆ ููุฃูููููู ุฃูููุชู ุงููู ูููุนูู ู ุงููู ูุชูููุถูููู โโฆengkau membalas budi baikku dengan sikap keras dan kata-kata kasar, seakan-akan engkaulah yang telah berjasa dan telah berbuat baik kepadaku.โ ููููููุชููู ุฅูุฐู ููู ู ุชูุฑูุนู ุญูููู ุฃูุจููููุชูู โฆ ููู ูุง ููููุนููู ุงููุฌูุงุฑู ุงููู ูุฌูุงููุฑู ุชูููุนููู โSeandainya engkau tidak memedulikan hakku sebagai seorang ayah anggaplah aku seperti tetanggamu, sikapilah aku sebagaimana seorang bersikap baik kepada tetangganya.โ ูููุจูููู ุฑูุณููููู ุงูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ูุ ููุฃูุฎูุฐู ุจูุชููููุจูููุจู ุงุจูููููุ ููููุงูู ุฃูููุชู ููู ูุงูููู ููุฃูุจูููู โMaka Rasulullah ๏ทบ menangis dan memegang kerah dada baju anaknya dan beliau berkata, Engkau dan hartamu adalah milik ayahmuโ.โ[2] Maโasyiral muslimin, sungguh agung hak seorang ayah. Haknya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Renungkanlah sabda Nabi Muhammad ๏ทบ, โEngkau yaitu diri dan jiwamu, tubuh dan ragamu dan hartamu adalah milik ayahmu.โ Meski pujian setinggi langit, dan puisi indah yang terangkai, tetap tidak bisa membalas hak ayahmu yang begitu agung. Dialah sosok yang menjadi tumpuanmu tatkala engkau masih kecil dan tatkala engkau remaja. Ketika semua orang di sekelingmu meninggalkanmu dan tidak memedulikanmu, dialah fondasi dalam keluarga, dialah tanda ketenteraman dan keamanan dalam keluarga. Ayah adalah cahaya di keluarga, kehadirannya selalu diharapkan, canda dan tawanya adalah penghias kehidupan, pelukannya dan kasih sayangnya pelita kehidupan. Memandangnya mendatangkan kebahagiaan, kepergiannya membawa kesedihan. Ayahmu, dialah sosok yang telah berkorban untuk keluarga. Dialah yang telah berusaha terus membimbingmu tanpa lelah, dialah yang selalu mengharapkan kebaikanmu dengan penuh ketulusan. Ayahmu, dialah yang selalu memberikan kepadamu tanpa pelit sama sekali, tanpa perhitungan kepadamu, yang penting engkau bisa tertawa, yang penting engkau bisa tersenyum. Ia mengorbankan waktunya hanya untukmu, ia mengorbankan dirinya untuk menebus kebahagiaanmu. Dialah ayah, dialah ayah yang Rabbul alamin telah mewasiatkanmu untuk berbakti kepadanya, untuk berbuat yang terbaik baginya. ๏ดฟููููุตููููููุง ุงููุฅููุณูุงูู ุจูููุงููุฏููููู ุญูู ูููุชููู ุฃูู ูููู ููููููุง ุนูููู ูููููู ููููุตูุงูููู ููู ุนูุงู ููููู ุฃููู ุงุดูููุฑู ููู ููููููุงููุฏููููู ุฅูููููู ุงููู ูุตููุฑู๏ดพ โDan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada dua orang ibu-bapaknya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.โ QS. Luqman 14 Wahai yang hendak meraih surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang ingin meraih kenikmatan yang sempurna dan abadi, di hadapanmu ada pintu surga yang terbuka lebar, dialah ayahmu. Nabi Muhammad ๏ทบ bersabda, ุงููููุงููุฏู ุฃูููุณูุทู ุฃูุจูููุงุจู ุงููุฌููููุฉูุ ููุงุญูููุธู ุนูููู ุฐููููู ุฅููู ุดูุฆูุชู ุฃููู ุฏูุนููู โAyah adalah pintu surga yang paling tengah, maka jagalah pintu tersebut jika kau mau, atau tinggalkan pintu tersebut.โ[3] Berbakti kepada ayah merupakan sebab diterimanya amal saleh. Allah ๏ทป berfirman tentang orang-orang yang berbakti kepada kedua orang tuanya, ๏ดฟุฃููููุฆููู ุงูููุฐูููู ููุชูููุจูููู ุนูููููู ู ุฃูุญูุณููู ู ูุง ุนูู ููููุง ููููุชูุฌูุงููุฒู ุนูู ุณููููุฆูุงุชูููู ู ููู ุฃูุตูุญูุงุจู ุงููุฌููููุฉู ููุนูุฏู ุงูุตููุฏููู ุงูููุฐูู ููุงูููุง ูููุนูุฏูููู๏ดพ โMereka itulah orang-orang yang Kami terima dari mereka amal yang baik yang telah mereka kerjakan, dan Kami ampuni kesalahan-kesalahan mereka bersama penghuni-penghuni surga sebagai janji yang benar yang telah dijanjikan kepada mereka.โ QS Al-Ahqaf 16 Menjadikan ayah rida adalah sebab meraih keridaan Allah ๏ทป, sebab menggapai surga, sebab menjauhkan kemurkaan Allah ๏ทป. Nabi Muhammad ๏ทบ bersabda, ุฑูุถูุง ุงูุฑููุจูู ูููู ุฑูุถูุง ุงููููุงููุฏู ููุณูุฎูุทู ุงูุฑููุจูู ูููู ุณูุฎูุทู ุงููููุงููุฏู โKeridaan Allah berada pada keridaan ayah, dan kemurkaan Allah berada pada kemurkaan ayah.โ[4] Wahai hamba Allah, renungkanlah kedudukan ayahmu, besarnya jasa ayahmu kepadamu. Ayahmu, engkau adalah setetes air maninya, engkau adalah belahan dirinya. Betapa banyak harapan yang ia harapkan darimu. Jangan kau tanya tentang besarnya kegembiraan atau tingginya kebahagiaan yang meliputinya tatkala ia dikabari bahwa ibumu hamil mengandungmu. Ia begitu gembira sementara engkau masih dalam perut ibumu, engkau masih belum keluar di dunia ini. Semakin bertambah umurmu, semakin berlalu bulan demi bulan, maka semakin besar penantiannya menantimu, semakin sayang kepada ibumu karena engkau dalam kandungannya. Kerinduan semakin meliputinya menanti saat-saat kelahiranmu. Ia menghitung hari dan malam menanti pertemuan yang indah denganmu, betapa besar harapan yang ia gantungkan pada dirimu, betapa banyak angan-angan yang berputar di benaknya. Tatkala tiba saat engkau akan keluar dari perut ibumu, tatkala ibumu menghadapi kesakitan luar biasa, ayahmu juga merasakan beratnya penderitaan ibumu. Ayahmu berdoa dengan penuh cemas dan kegelisahan agar Allah meringankan penderitaan ibumu, berdoa agar engkau keluar dengan selamat. Hingga tatkala ia mendengar tangisanmu, teriakanmu, ia pun tak kuasa mengalirkan air mata kebahagiaan, ia terlalu terharu melihatmu, kasih sayang yang tiada tara kepadamu mengalir di lubuk hatinya. Ia begitu gembira melihatmu, wajahnya berseri-seri tatkala memandangmu. Jangan kau tanya tentang cintanya kepadamu, jangan kau tanya tentang sayangnya terhadap dirimu. Itulah hari bersejarah yang tidak akan terlupakan dalam ingatan ayahmu. Sejarah kebahagiaan pertemuan denganmu. Kemudian terus bertambah hari, bertambah pula kasih sayangnya kepadamu, hingga jadilah engkau adalah nomor satu, prioritas utama dalam kehidupannya. Jadilah engkau yang dilayani di siang dan malamnya, pikirannya selalu bersamamu, hatinya selalu bersamamu, engkaulah yang selalu ia tanyakan. Ia bergembira tatkala melihat senyumanmu, ia begitu gelisah dan resah jika engkau menangis apalagi sakit. Ia tidak ingin engkau tersakiti sedikit pun. Hatinya akan teriris-iris jika mendengar tangisan sakitmu. Malam-malam ia lalui dengan begadang karena gelisah memikirkanmu, betapa sering matanya tak kuasa menahan aliran air mata karena kawatir akan kesehatanmu. Tatkala engkau semakin besar, pandangannya kepadamu semakin penuh harapan. Semua keinginanmu dipenuhi, cita-citamu selalu ia perjuangkan. Ia bahagia dengan bahagianya dirimu, dan ayahmu sedih jika engkau bersedih. Betapa banyak air matamu yang terhapus dengan pelukannya. Betapa banyak kegelisahan dalam hatimu yang ia hilangkan dengan belaiannya. Ia bekerja untukmu tak kenal lelah, keringat bercucuran dari peluhnya tidak ia pedulikan. Hingga tatkala engkau menjadi seorang pemuda, jadilah dirimu adalah kebanggaannya. Engkau diceritakan di sana dan di sini, ia gembira dengan keberhasilanmu, ia bahagia melihat derap langkah kakimu. Tahun-tahun berlalu, inilah hasil perjuangannya mendidikmu selama ini. Jerih payahnya yang penuh dengan kesulitan dan penderitaan demi memperjuangkan kebahagiaanmu. Betapa banyak kesedihan yang ia lalui tatkala mendidikmu, di mana engkau dahulu membangkangnya. Betapa banyak gelas-gelas air mata pilu yang harus diminumnya ketika engkau nakal dan melawannya. Memang ia pernah memarahimu, tapi itu semua karena rasa sayang kepadamu. Mungkin ia pernah menjewermu dan membentakmu, akan tetapi semua itu karena kawatir akan dirimu. Ia melawan kerasnya kehidupan, bertarung mencari nafkah, semuanya demi kebahagiaanmu, demi untuk melihat senyumanmu. Betapa sering engkau memintanya untuk membelikan sesuatu, sementara engkau tidak tahu kondisinya yang begitu berat sedang ia hadapi, namun ia tidak mengutarakannya kepadamu. Engkau tidak peduli dengan dirinya, akan tetapi ia begitu memedulikanmu. Baginya yang penting kebutuhan sekolahmu, kebutuhan kuliah dan pendidikanmu terpenuhi. Ia tidak peduli meski harus berutang, ia tidak peduli meski harus dimaki dan dihina orang, semua itu demi dirimu. Betapa sering ia bangun di tengah gelapnya malam untuk mendoakanmu, sementara engkau tidak tahu, engkau sedang tidur pulas dalam impianmu. Betapa sering air matanya mengalir memohon kepada Yang Kuasa seraya ia berkata, โYa Rabb, yang penting anakku menjadi anak yang berhasil, yang menggapai cita-citanyaโฆโ, sementara engkau tidak tahu. Lihatlah, ia harus keluar di pagi hari untuk bekerja demi membahagiakanmu. Ia harus pulang di malam hari dan tidak sempat istirahat. Ia bersafar menempuh jarak yang begitu jauh, rintangan dan bahaya ia lalui tanpa mengenal lelah, semuanya agar engkau bisa tersenyum, karena ia tak kuasa jika melihatmu sedih dan menangis. Ia membanting tulang untuk membangun rumah bagimu agar engkau bisa hidup nyaman, ia berkeluh keringat agar engkau bisa makan yang enak, ia menahan penderitaan pekerjaan agar engkau bisa lulus dalam pendidikanmu. Itulah ayahmu, itulah ayahmu, itulah perjuangannya, itulah pengorbanannya. Ia memberikan kepadamu segala sesuatu dan ia tidak meminta upah darimu. Ia berusaha semaksimal mungkin untukmu, sementara ia tidak pernah menanti darimu ucapan terima kasih. Ia telah berbuat banyak kebaikan untukmu, yang engkau tidak melihatnya. Ia berbakti kepadamu dengan pengorbanan yang tidak akan pernah bisa engkau balas. Maka taatlah kepada Rabbul alamin yang memerintahkanmu untuk taat kepada ayahmu, yang memerintahkanmu untuk berbakti kepadanya. Sungguh durhaka kepadanya adalah dosa besar. Menyakiti hati ayahmu adalah bencana bagimu, membuatnya marah atau menangis adalah malapetaka bagimu. Allah ๏ทป berfirman, ๏ดฟููููุถูู ุฑูุจูููู ุฃููููุง ุชูุนูุจูุฏููุง ุฅููููุง ุฅููููุงูู ููุจูุงููููุงููุฏููููู ุฅูุญูุณูุงููุง ุฅูู ููุง ููุจูููุบูููู ุนููุฏููู ุงููููุจูุฑู ุฃูุญูุฏูููู ูุง ุฃููู ููููุงููู ูุง ููููุง ุชูููู ูููููู ูุง ุฃูููู ููููุง ุชูููููุฑูููู ูุง ููููู ูููููู ูุง ููููููุง ููุฑููู ูุงุ ููุงุฎูููุถู ููููู ูุง ุฌูููุงุญู ุงูุฐููููู ู ููู ุงูุฑููุญูู ูุฉู ููููู ุฑููุจูู ุงุฑูุญูู ูููู ูุง ููู ูุง ุฑูุจููููุงููู ุตูุบููุฑูุง๏ดพ โDan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan โahโ, dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah, Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecilโ.โ QS. Al-Israโ23-24 ุฃูููููู ููููููู ููุฐูุง ููุงูุณูุชูุบูููุฑู ุงูููู ููู ููููููู ู ููููุณูุงุฆูุฑู ุงููู ูุณูููู ููููู ู ููู ููููู ุฐูููุจู ููุฎูุทููุฆูุฉู ููุฃูุณูุชูุบูููุฑููู ุฅูููููู ูููู ุงููุบููููุฑู ุงูุฑููุญููู ู Khutbah Kedua ุงููุญูู ูุฏู ููููููู ุนูููู ุฅูุญูุณูุงููููุ ููุงูุดููููุฑู ูููู ุนูููู ุชูููููููููู ููุงู ูุชูููุงูููุ ููุฃูุดูููุฏู ุฃูู ููุง ุฅููููู ุฅููููุง ุงููู ููุญูุฏููู ููุง ุดูุฑูููู ูููู ุชูุนูุธููู ูุง ููุดูุฃูููููุ ููุฃูุดูููุฏู ุฃูููู ู ูุญูู ููุฏูุง ุนูุจูุฏููู ููุฑูุณูููููู ุงูุฏููุงุนูู ุฅูููู ุฑูุถูููุงููููุ ุฃูููููููู ูู ุตูููู ุนูููููู ูุนููู ุฃููููู ููุฃูุตูุญูุงุจููู ููุฅูุฎูููุงูููู Maโasyiral muslimin, berbakti kepada ayah adalah wajib setiap saat dan di mana pun, akan tetapi semakin ditekankan tatkala ayah di masa tuanya, tatkala rambutnya telah memutih, tatkala jari-jarinya mulai gemetar, tatkala jalannya mulai tertatih-tatih, tatkala penyakit mulai meliputinya. Masa kuatnya telah sirna, telah ia habiskan demi membahagiakanmu. Maka saatnya engkau menyambutnya dengan penuh kasih sayang, dengan penuh kerendahan. Ingat perintah Rabbmu, ๏ดฟููุงุฎูููุถู ููููู ูุง ุฌูููุงุญู ุงูุฐููููู ู ููู ุงูุฑููุญูู ูุฉู๏ดพ โDan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan.โ QS. Al-Israโ 24 Janganlah kau jalan di hadapannya, janganlah kau duduk sebelum ia duduk. Sambutlah ia dengan wajah senyum berseri-seri, isilah sisa umurnya dengan membahagiakannya. Berbanggalah dengan bisa melayaninya, cari-cari tahu kebutuhannya agar engkau bisa memenuhinya. Jaga perasaannya jangan sampai ia meminta kepadamu, tapi penuhilah sebelum ia memintanya. Berikan kepadanya hadiah, doakan selalu dirinya, Senandungkanlah selalu doamu, ๏ดฟุฑููุจูู ุงุฑูุญูู ูููู ูุง ููู ูุง ุฑูุจููููุงููู ุตูุบููุฑูุง๏ดพ โWahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.โ QS. Al-Israโ 24 Ciumlah tangannya. Sadarilah bahwa itulah tangannya yang telah hilang kekuatannya karena bekerja demi kebahagiaanmu. Ciumlah keningnya, dan sadarilah bahwa itulah kening yang dahulu sering berkerut memikirkan keberhasilanmu. Pijit kedua kakinya yang telah hilang kekukuhannya di masa muda untuk bekerja memenuhi kebutuhanmu. Sungguh ini kesempatanmu yang tidak akan pernah terulang. Demi Allah akan datang suatu masa engkau tidak lagi melihat ayahmu, pintu surga yang selama ini bisa kau buka telah diangkat oleh Allah. Jika ayahmu telah tiada, maka engkau tidak bisa lagi memijitnya, engkau tidak bisa lagi memberi hadiah kepadanya, tidak bisa lagi membawakan makanan kesukaannya. Akan tetapi jangan pernah terputus doa darimu, itulah yang sangat ia harapkan dalam kuburannya. Berinfaklah, bersedekahlah, dan berwakaflah untuknya, niscaya pahalanya akan melapangkan sempitnya kuburannya, akan menyinari gelapnya kuburannya. Berbuat baiklah kepada keluarga dekat ayah. Berbuat baik pula kepada sahabat-sahabat dekatnya. ุงููููููู ูู ุงูุฑูุฒูููููุง ุจูุฑูู ููุงููุฏูููููุง ุฃูุญููุงุกู ููุฃูู ููุงุชูุง โYa Allah anugerahkan kepada kami berbakti kepada kedua orang tua kami, apakah mereka dalam kondisi hidup maupun telah tiada.โ ุงููููููู ูู ุงุฌูุนููููุง ู ูู ูููู ุจูุฑูู ููุงููุฏููููู ุฃูุญูููุงููุง ููุฃูู ููุงุชูุง โYa Allah jadikanlah kami termasuk orang-orang yang berbakti kepada kedua orang tuanya baik tatkala kedua orang tua masih hidup atau setelah meninggal dunia.โ ุงููููููู ูู ุฃูุนูููููุง ุนูููู ุจูุฑูู ููุงููุฏูููููุง ุฃูุญููุงุกู ููุฃูู ูููุงุชูุง โYa Allah tolonglah kami untuk bisa berbakti kepada kedua orang tua kami, baik ketika mereka masih hidup maupun setelah meninggal dunia.โ ุงููููููู ูู ุงุบูููุฑู ูููุงููุฏูููููุง ููุงุฑูุญูู ูููู ู ููู ูุง ุฑูุจููููููุง ุตูุบูุงุฑูุง โYa Allah ampunilah dosa-dosa kedua orang tua kami dan sayangilah mereka sebagaimana mereka telah lelah mendidik kami ketika kami masih kecil.โ ุงููููููู ูู ุฃูููุฒููู ุนูููููููู ู ุฑูุถูุงูู ููุง ุฑูุจูู ุงููุนูุงููู ููููู โYa Allah turunkanlah keridaanmu untuk mereka.โ ุงููููููู ูู ุฃูุณูููููููู ู ุงูููุฑูุฏูููุณู ุงูุฃูุนูููู ู ููู ุงูุฌููููุฉู ุจูุฑูุญูู ูุชููู ููุง ุฃูุฑูุญูู ู ุงูุฑููุงุญูู ูููู โYa Allah tempatkanlah kedua orang tua kami di surga Firdaus.โ Disarikan oleh Firanda Andirja dari Khutbah Asy-Syaikh Hatlaan Ali Al-Hatlaan hafizahullah Footnote [1] Disahihkan oleh al-Albani dalam al-Irwaโ 3/323 No. 838 dengan banyak jalan-jalannya yang saling menguatkan. [2] HR. Ath-Thabrani dalam al-Muโjam al-Awsath 6/339 No. 6570, dan al-Baihaqi dalam Dalail an-Nubuwwah 6/305. [3] HR. Ahmad, Ibnu Majah, al-Hakim, dan Ibnu Hibban, dan disahihkan oleh al-Albani dalam ash-Shahihah No. 914. [4] HR. Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad, dan disahihkan oleh al-Albani dalam ash-Shahihah No. 516. PemimpinJemaat dan Pelayan. Pemimpin Jemaat (Gembala Sidang & Staf Penggembalaan) harus menjadi kepala keluarga yang baik. (I Timotius 3:4). Seorang pelayan Tuhan (diaken), haruslah suami dari satu istri, mengurus anak-anaknya dan keluarganya dengan baik. Karena mereka yang melayani dengan baik beroleh kedudukan yang baik. (I Timotius 3:12-13).Kamis, 01 Oktober 2020 Edit Hidup manusia bagaikan sebuah perjalanan yang panjang. Kita berhasil melewati perjalanan panjang itu karena Tuhan menolong kita. Kematian adalah juga bagian tak terpisahkan dari sebuah perjalanan hidup orang beriman. Kita berjalan, langkah demi langkah dan menata hidup ini, tetapi pada akhirnya kita harus berhenti. Itulah kenyataan hidup entah cepat atau lambat, setiap orang yang lahir akan mati, dan masing โ masing orang akan tiba pada hari perhentian. Hari ini kita akan memakamkan orang terkasih kita ....... dan bacaan Alkitab yang di sampaikan bagi kita terdapat dalam Ibrani 49-13. Bagian ini berbicara tentang hari perhentian yang dijanjikan Allah bagi umatNya. Kata perhentian katapausis yang dipakai di sini mempunyai 3 arti. Pertama, perhentian itu berarti damai dengan Allah. Setiap orang beriman merindukan kehidupan yang penuh dengan damai. Hidup menjadi berarti, bila dalam hidup ini terpenuhi damai Allah. Kedua, kata perhentian berarti tanah yang dijanjikan. Bagi umat Israel yang pernah mengembara dan melintasi padang gurun maka tanah yang dijanjikanNya itu sungguh merupakan perhentian dari Allah yang di idam-idamkan. Ketiga, perhentian Allah, menunjuk pada hari perhentian ketika semua pekerjaan Allah telah di rampungkan seperti dalam kisah penciptaan. Janji tentang perhentian Allah bagi umatNya masih berlaku. Allah menyediakan hari perhentian bagi orang beriman. Perhentian Allah berlangsung terus dan kekal. Hidup kita manusia ada batasnya. Hidup ada akhirnya. Tak ada yang abadi dalam hidup. Tapi di dalam Allah ada perhentian kekal yang disediakan. JanjiNya tentang hari perhentian ini terus menerus ditawarkan kepada kita semua. Dialah yang memberikan kepada kita โhari iniโ, dibawah tenda perkabungan ini untuk mendengar suaraNya. Berkat perhentian itu masih tersedia bagi setiap orang yang hidup dan percaya akan janjinya. Allah tak pernah ingkar janji. Almarhumah kekasih kita telah melakukan pengabdian dan topangan dalam pekerjaan Tuhan. Ia menjadi kembang dalam taman pekabaran Injil. Ia telah turut mewarnai susah senang bekerja di ladang Tuhan ketika menopang panggilan pelayanan suami yang adalah Guru Injil. Ia memasuki perhentian Allah, karena ia telah menyelesaikan tugas dan pengabdiannya dalam ketaatan kepada Allah. Karena itu pesan Firman Tuhan dan teladan almarhumah bagi keluarga yang ditinggalkan adalah bergiatlah selalu di dalam Tuhan selama kesempatan itu tersedia untuk memasuki perhentian Allah yang kekal. Ingatlah bahwa kehidupan yang tak bisa kita genggam, tapi hanya bisa dijalani. Tidak selamanya matahari bersinar di siang hari sebab adakalanya kabut menutupinya. Selebat-lebatnya hujan ia akan berhenti juga dan di baliknya ada mentari bersinar. Ada pelangi kasih Tuhan sesudah hujan badai. Tuhan menghibur dan menolong keluarga yang berduka dan kita sekalian. Amin.
SisiIndah Kematian. Nats : Ya Bapa, Aku mau supaya, di mana pun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku (Yohanes 17:24)Bacaan : Yohanes 17:20-26 Seorang guru Sekolah Minggu mengajukan serangkaian pertanyaan kepada beberapa anak usia 5 tahun untuk membantu mereka memahami bahwa memercayai Yesus Sewaktu ada yang meninggal, banyak orang akan berdatangan ke rumah istri atau suaminya untuk menghibur dan membantu. Orang yang ditinggalkan itu tentu menghargai perhatian dari para kerabat dan sahabat. Tapi, rasa dukanya mungkin tidak bisa segera hilang, dan dia membutuhkan penghiburan serta dukungan untuk waktu yang lebih lama. Alkitab mengatakan, โTeman sejati penuh kasih setiap waktu, dan menjadi saudara yang dilahirkan untuk waktu kesesakan.โโAms. 1717. Kalau bertemu dengan orang yang masih berduka, bagaimana hendaknya kita menyapa mereka? Alkitab memberikan petunjuk, โHendaklah kamu semua sepikiran, memperlihatkan sikap seperasaan, memiliki kasih sayang persaudaraan, memiliki keibaan hati yang lembut.โ 1 Ptr. 38 Hingga beberapa waktu, perasaan orang yang berduka itu masih tidak keruan. Jadi, meskipun tulus, mungkin kurang bijaksana kalau kita mengatakan, โBagaimana kamu sekarang, apa baik-baik saja?โ Dia mungkin berpikir, โKamu tidak mengerti perasaanku, mana mungkin aku baik-baik saja?โ Akan lebih baik jika kita dengan hangat menanyakan kabarnya, lalu kita bisa mengatakan sesuatu yang membesarkan hati seperti, โSenang sekali ketemu kamu.โ Saudara bisa mengajak dia makan bersama atau jalan-jalan. Marcos, seorang duda, merasa terhibur oleh teman-teman yang datang berkunjung. Apa yang mereka bicarakan? Katanya, โBukan tentang masalah saya tapi tentang apa saja yang menyenangkan.โ Seorang janda bernama Nina mengatakan, โSahabat-sahabat saya sering mengatakan sesuatu yang tepat pada waktu yang tepat. Tapi, kadang mereka juga tidak ngomong apa-apa, mereka hanya menemani saya.โ Kalau dia ingin bercerita, dengarkan baik-baik dengan sabar. Jangan terlalu banyak tanya, dan jangan menghakimi. Kita tidak perlu memberikan nasihat tentang caranya seseorang harus mengungkapkan rasa dukanya atau berapa lama dia harus berduka. Jangan sakit hati kalau dia sedang ingin sendiri. Saudara bisa kembali lain waktu. Teruslah tunjukkan kasih.โYoh. 1334, 35.KhutbahJumat Yang Membuat Jamaah Menangis Tentang Ayah ini adalah tulisan yang kami transkrip dari video khutbah yang disampaikan oleh Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A. Hafidzahullah. Download khutbah pdf via telegram:
Sudahbanyak tulisan mengenai kematian di dalam website ini, namun nyatanya topik perpisahan akibat kematian selalu mempunyai kisah tersendiri dalam kehidupan saya. Beberapa hari ini saya mendengar berita meninggalnya ayah seorang teman. Ada juga kematian anak ITB yang juga angkatan 2010. Perpisahan memang sesuatu yang menyakitkan. KhutbahJumat - Persiapan Menghadapi Kematian. Khutbah Jumat - Semua Tidak akan Luput dari Catatan Allah. Sungguh adalah sebuah peristiwa yang sangat besar saat Allah menciptakan Nabi Isa AS tanpa seorang ayah, untuk menunjukkan kebesaran Allah SWT. Namun kelahiran Nabi Isa AS sempat mendatangkan tuduhan keji kepada Maryam. Digambarkan HomiliHari Selasa Minggu ke-4 Masa Biasa Siklus II. Tema: Kekuatan cinta seorang Ayah! Oleh: Pdt. Oselumhense Anetor (Keuskupan Uromi) Homili Selasa 1 Februari 2022 haRC.